Rabu, 29 Juni 2011

Kapan Kita Perlu Ke Psikiater ?

oleh : Dr. Andri,SpKJ

Sering orang bertanya kepada saya lewat email maupun secara langsung kapan mereka butuh ke psikiater. Menjawab pertanyaan seperti ini saya biasanya sedikit menjelaskan dulu hal-hal yang berhubungan dengan praktek psikiatri dan apa saja kemampuan seorang psikiater. Setelah itu baru saya memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.

1. Mengganggu Fungsi Pribadi

Kondisi gangguan jiwa adalah sekumpulan gejala dan tanda yang dialami pasien yang cocok dengan suatu diagnosis gangguan jiwa sesuai dengan pedoman diagnosis gangguan jiwa menurut WHO (ICD 10 atau edisi Indonesianya PPDGJ III dan DSM IV-TR). Disebut gangguan jiwa adalah ketika telah terjadi gangguan fungsi (hendaya/impairment) pribadinya. Misalnya karena kondisi gangguan jiwanya pasien jadi sulit beraktifitas sehari-hari, tidak bisa bekerja atau bersekolah dengan baik, dan mengalami gangguan-gangguan fungsi pribadi terkait dengan gangguan jiwanya misalnya menjadi sulit tidur, sulit menjaga emosi dan sulit mengatasi kondisi lingkungan dengan keadaannya sekarang.

2. Mengganggu Fungsi Sosial

Kondisi gangguan jiwa biasanya tidak hanya mengganggu fungsi pribadi tetapi juga fungsi sosial. Pasien bisanya juga sulit berinteraksi dengan orang lain dan seringkali kesulitan ikut aktif dalam kondisi sosial yang bermakna. Misalnya seorang yang menderita gangguan panik menjadi sulit untuk bepergian sendiri karena takut serangan paniknya muncul lagi saat sendiri, dia juga menjadi malas bertemu dengan orang lain (misalnya : klien atau rekan bisnis) karena merasa tidak nyaman jika berbicara terlalu lama dan sulit konsentrasi. Jika pasien mengalami depresi biasanya ada rasa enggan dan malas untuk beraktifitas sosial.

3. Berlangsung dalam waktu yang bermakna

Gangguan jiwa ada yang berlangsung secara singkat misalnya stres akut, reaksi berkabung, atau gangguan penyesuaian akibat penyakit medis yang diderita. Tetapi ada juga yang berlangsung lama. Gangguan depresi secara diagnosis baru bisa kita tetapkan diagnosisnya setelah gejala-gejala yang sesuai diagnosis berlangsung lebih dari dua minggu. Gejala depresi bisa berlangsung lama bila tanpa pengobatan yang tepat. Rata-rata pasien yang datang ke tempat saya bahkan sudah ada yang mengalami gejala gangguan jiwanya sejak beberapa bulan yang lalu bahkan ada yang sampai tahunan terutama pasien dengan gangguan psikosomatik.

Kapan Perlu Rawat Inap ?

Lalu kapan pasien memerlukan perawatan inap untuk gangguannya. Beberapa hal di bawah ini bisa menjadi patokannya.

a. Membahayakan diri sendiri

Pasien yang telah membahayakan diri sendiri seharusnya dirawat inap. Contohnya adalah pasien skizofrenia yang karena gejala halusinasi dan wahamnya melukai diri sendiri. Pasien depresi yang keinginan bunuh dirinya sangat kuat. Pasien skizofrenia yang tidak mau makan obat dan tidak mampu mengurus dirinya sendiri termasuk makan dan merawat diri. Ini adalah beberapa hal yang perlu perawatan inap.

b. Membahayakan orang lain

Pasien yang karena gangguan jiwanya secara obyektif dilihat mempunyai potensi untuk melukai orang lain juga perlu dirawat. Ini tentunya memerlukan suatu penanganan yang serius dan adanya informasi yang baik terhadap keluarga agar tidak terjadi kesalapahaman.

Semoga informasi di atas membantu anda

Salam Sehat Jiwa

Http://psikosomatik-omni.blogspot.com

1 komentar:

Komang Gunawan mengatakan...

Kepada Yth :
Dr. Andri, SpKJ

Dok, saya sangat senang membaca artikel dokter tentang kejiwaan, memang masyarakat belum banyak tau tentang gangguan kejiwaan dengan segala spektrumnya. Pada kesempatan ini saya mohon ijin kepada Dr.Andri untuk ikut menyebar luaskan artikelnya pada grup yang saya buat di FB.

Salam

Dr.Komang Gunawan,SpKJ
RSUD Kab Buleleng Bali.