Jumat, 28 September 2012

Senin, 24 September 2012

Seminar dan Workshop Psikosomatik

Seminar dan Workshop Psikosomatik 2012 


Jumat, 21 September 2012

Tujuan Pengobatan Gangguan Cemas : "Self Control"

Oleh : dr.Andri,SpKJ (Psikiater)

Banyak pasien sering bertanya kepada saya apakah obat adalah satu-satunya cara dalam pengobatan gangguan cemas yang dialaminya. Saya dengan tegas mengatakan tidak. Pengobatan dengan obat adalah salah satu cara untuk memfasilitasi perbaikan sistem di dalam otak dan membuat kondisi lebih nyaman untuk melakukan perbaikan di dalam pola pikir dan perilaku.
Kita mengetahui bahwa otak lah yang memproduksi pikiran, perasaan dan perilaku. Pada pasien gangguan kejiwaan apapun jenisnya, fungsi otak mengalami ketidakseimbangan dalam kerjanya dan mempengaruhi pada produksi otak tersebut yaitu pikiran, perasaan dan perilaku. Seperti pernah saya jelaskan dalam artikel sebelumnya bahwa kerusakan sistem di otak yang terjadi pada pasien gangguan kejiwaan terjadi jauh sebelum gejala muncul pada pasien itu. Itulah mengapa pada tahapan awal pasien yang mengalami gangguan kejiwaan memerlukan pengobatan dengan obat. Tujuannya adalah memperbaiki sistem yang telah rusak tersebut.
Setelah otak diperbaiki maka paling penting adalah memfasilitasi perbaikan selanjutnya lewat terapi kognitif. Sebagai contoh pasien gangguan cemas, mereka sering kali merasa bingung apa yang terjadi pada dirinya. Kalau dibilang mengalami stres, banyak dari mereka yang tidak merasa adanya stres dalam kehidupan mereka. Hal ini disebabkan mungkin karena stres sudah beradaptasi dengan kondisi kehidupan mereka sehari-hari sehingga secara sadar sudah dianggap bagian dari kehidupan sehari-hari. Namun demikian kondisi ketidakseimbangan di dalam otak tetap berlangsung sebelum diperbaiki.

Tujuan Akhir "Self Control"
Pasien yang telah selesai menjalani pengobatan kepada saya sering bertanya apa yang harus dilakukan agar tidak kambuh dari sakitnya. Saya selalu menyarankan menjaga kesehatan fisik karena itu sangat erat kaitannya dengan kondisi kejiwaan. Kelelahan dan sakit fisik yang berat ataupun ringan bisa membuat ketidakseimbangan sistem di otak dan akhirnya memicu kekambuhan. Lain daripada itu tidur yang baik dan berkualitas harus dicapai. Pasien sering diingatkan untuk bisa tidur dengan baik dan di jam yang baik. Artinya minimal bisa tidur 5 jam sehari dan sebelum jam 12 malam.
Pasien gangguan cemas juga diterangkan asal usul mengapa dirinya bisa mengalami gejala-gejala fisik yang sering disebut psikosomatik. Hal inilah yang membuat pasien gangguan cemas memerlukan informasi yang jelas tentang asal usul gejalanya dan bagaimana mengatasinya. Sering kali ketidaktahuan akan informasi ini yang membuat pasien menjadi bingung dan kesulitan menerima dirinya. Lebih jauh mereka menjadi lebih sering akhirnya terjebak dalam "shopping doctor" yaitu berkunjung ke banyak dokter untuk menanyakan apa yang dialaminya. Beruntung kalau bertemu dengan dokter yang memahaminya kalau tidak maka lingkaran setan pencarian akan tidak bisa berhenti.
Sebenarnya informasi yang diberikan kepada pasien tentang gejalanya dan bagaiman mekanismenya ini berguna untuk pasien agar mampu mengatasi dirinya sendiri jikalau gangguan cemas itu kembali hadir. Kepercayaan diri yang baik didukung dengan kondisi pengetahuan yang baik tentang sakit yang dialami mampu pada banyak kasus membuat pasien lebih nyaman menghadapi. Cemas boleh datang, tetapi pertahanan diri pasien sudah semakin baik secara fisik dan psikologis. Inilah yang mencegah kekambuhan datang. Dengan demikian pengobatan dari gangguan cemas memang tujuan akhirnya adalah memberikan rasa kontrol terhadap diri sendiri yang sebelumnya tidak dimiliki oleh pasien gangguan cemas.
Semoga informasi ini berguna. Salam Sehat Jiwa.

Minggu, 16 September 2012

Seminar dan Workshop PSIKOSOMATIK

‎"SEMINAR SEHARI DAN WORKSHOP TATA LAKSANA KASUS PSIKOSOMATIK DI PELAYANAN PRIMER"
“Psychosomatic Medicine : Comprehensive Care for Your Mind and Body”

Seminar ini merupakan seminar sehari yang ditujukan untuk dokter umum dan spesialis yang tertarik pada bidang Psikosomatik Medis (Ber SKP IDI)

SABTU,13 OKTOBER 2012 

JAM : 08.00-13 WIB 
AUDITORIUM RS OMNI ALAM SUTERA

Topik 1. Depresi di Pelayanan Kesehatan Primer : Dr.Eka Viora,SpKJ (Kepala Pusat Intelegensia Kesehatan Setjen KemKes RI)

Topik 2. Masalah HIV-AIDS dan Hubungannya dengan Kesehatan Jiwa :Dr.Rosmalia Suparso,SpKJ (Ketua PDSKJI cab Banten)

Topik 3. Gangguan Psikosomatik di Pelayanan Primer : Dr.Andri,SpKJ (Kepala Klinik Psikosomatik RS OMNI)

Workshop : Presentasi Kasus Psikosomatik (Diagnosis dan Tatalaksana di Pelayanan Primer). Peserta diikutsertakan dalam diskusi interaktif membahas kasus-kasus psikosomatik yang biasa terjadi di praktek umum . Pembahas : Dr.Andri,SpKJ 

Treating Depression with Balanced and Potent Dual Reuptake Inhibitor (Eli Lilly presentasi oleh Dr.Andri,SpKJ)

Pendaftaran : Rp. 100.000.
Pendaftaran : (021) 53129208 atau nelda.mkt@omni-hospitals.com 
Ogie (021) 33441619

Pembayaran bisa melalui transfer ke :
Rek BCA KCU Kisamauan A/C.108-194-8386 a.n.ANDRI 
Konfirmasi pembayaran dikirimkan via email ke : mbahndi@yahoo.com atau ke HP 085814833436 (sms only) dan Ogie (021) 33441619 

Konfirmasi pendaftaran dan pembayaran paling lambat 2 hari menjelang acara berlangsung (tempat terbatas untuk 150 orang)

Selasa, 04 September 2012

CUTI PRAKTEK

CUTI PRAKTEK 

11-15 SEPTEMBER 2012 

Kembali Praktek : 17 September 2012 

Salam,
Dr.Andri,SpKJ
Kepala Klinik Psikosomatik RS OMNI Alam Sutera