Jumat, 30 November 2012

Keluhan Maag Sulit Sembuh, Jangan-Jangan Psikosomatik


Pasien yang datang ke Klinik Psikosomatik RS OMNI Alam Sutera memang lebih banyak adalah pasien yang mengalami gejala-gejala psikosomatik daripada pasien yang hanya mengalami gejala psikologis semata. Pasien biasanya mengeluh gejala-gejala psikosomatik yang sangat umum dialami. Beberapa gejala tersebut yang paling sering adalah gejala sakit lambung atau maag. Di bawah ini akan coba saya bahas mengenai hal tersebu. Demi kejelasan dan mudahnya dipahami beberapa nama obat ditulis dengan merk dagangnya agar menjadi lebih dikenal pasien. 

Keluhan perut/maag/lambung adalah keluhan yang cukup sering dialami oleh pasien yang datang ke klinik psikosomatik RS OMNI. Pasien biasanya memang telah menjalani pengobatan berhubungan dengan sakit maag/lambungnya. Beberapa kasus malah sudah berkonsultasi dengan ahli/profesor di bidang gastroenterologi dan telah melakukan berbagai macam pemeriksaan berkaitan dengan sakit lambungnya. Sayangnya hasilnya normal atau bila pun ada biasanya merupakan peradangan sedikit yang sebenarnya tidak terlalu parah. 
Pasien biasanya juga telah memakan berbagai macam obat lambung. Golongan PPI seperti Pariet, Prosogan, Nexium adalah obat yang sering diresepkan. Ini belum ditambah dengan obat golongan sukralfat seperti Impepsa (dikenal sirup pink kental yang fungsinya sebenarnya melapisi lambung yang luka). Belum lagi obat-obat golongan seperti domperidone (Vometa atau Motilium) biasanya juga sudah diberikan. 
Pemeriksaan gastroskopi (biasanya pasien menjalani endoskopi, tapi ada juga yang ditambah dengan anuskopi) menghasilkan hasil yang normal. Biasanya walaupun ada, kebanyakan merupakan peradangan minimal bukan suatu ulkus (luka) yang serius. 
Kondisi ini yang membuat pasien tidak nyaman karena walaupun pengobatan bisa membantu, namun biasanya hanya selama makan obat saja, ketika sudah tidak makan obat lagi pasien biasanya mengalami keluhan kembali. 
Kasus lambung memang sangat sering dialami oleh pasien psikosomatik. Jaras (aksis) Lambung dan Otak (dikenal dengan istilah Brain Gut Axis) adalah sesuatu yang bisa menjelaskan apa yang terjadi pada pasien psikosomatik yang mengalami keluhan lambung. Stres dan depresi di otak (tidak sesempit terminologi stres/depresi pada umumnya) akan menyebabkan ketidakseimbangan juga pada sistem pencernaan. Hal ini diakibatkan peran sistem saraf parasimpatis dan hormon kortisol yang meningkat karena adanya stres dan ketidakseimbangan di otak bagian hipotalamus. Sehingga tidak heran jika diobati kondisi stres/depresinya maka keluhan lambungnya pun akan membaik. 
Saran saya memang jika mengalami gejala lambung dan sering mengalami pengobatan tapi tidak kunjung sembuh. Apalagi jika sudah melakukan beberapa pemeriksaan tapi hasilnya normal, maka ada baiknya jika menyempatkan diri berkonsultasi ke psikiater yang memahami keluhan psikosomatik. 

Salam Sehat Jiwa 

Dr.Andri,SpKJ
Psikiater Bidang Psikosomatik Medis
Kepala Klinik Psikosomatik RS OMNI Alam Sutera
Anggota The Academy of Psychosomatic Medicine
Anggota The American Psychosomatic Society
Anggota The European Association of Psychosomatic Medicine

Kamis, 15 November 2012

Wow Are You Come From Indonesia? (laporan dari Atlanta)


oleh : dr.Andri,SpKJ (Psikiater)

Judul di atas itu adalah kata-kata yang biasanya diungkapkan oleh para sejawat psikiater di pertemuan Academy of Psychosomatic Medicine yang saya ikuti. Ketika mengetahui dari mana saya berasal, biasanya mereka langsung pasang muka kagum dan mengatakan sangat berniat sekali saya mau datang ke pertemuan ini. Banyak yang tidak mengetahui bahwa saya telah menjadi anggota dari Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2006 dan mendapatkan banyak informasi lewat jurnal dan website yang mereka khususkan untuk anggotanya mendapatkan ilmu tentang Psychosomatic Medicine. Memang acara ini kebanyakan diikuti oleh psikiater dari berbagai negara bagian di Amerika Serikat yang berminat kepada Psychosomatic Medicine. Jumlahnya juga tidak banyak hanya 450 orang. Bayangkan persentase ini dibandingkan dengan total psikiater di Amerika Serikat yang berkisar di angka 45 ribu orang.

Semalam saat acara pertemuan para psikiater yang baru pertama kali datang ke acara ini, saya bertemu dengan Prof Maria Thiamson-Kassab, pengarang buku Practical Guideline of Psychosomatic Medicine, buku yang edisi pertamanya saya punya dan merupakan buku pertama yang saya beli sehingga membuat saya tertarik untuk mendalami bidang psikosomatik medis ke depannya. Prof Thiamson-Kassab bertanya kepada saya bagaimana saya di Indonesia mendapatkan informasi tentang Psikosomatik Medis, sepertinya dia masih menganggap Indonesia negara yang agak terbelakang dalam mendapatkan ilmu pengetahuan berkaitan dengan kedokteran. Saya lalu mengatakan bahwa Academy of Psychosomatic Medicine telah begitu baik menyediakan berbagai macam informasi dan jurnal kepada anggotanya termasuk saya sebagai satu-satunya anggota dari Indonesia. Walaupun jauh, perkembangan keilmuan berkaitan dengan psikosomatik medis saya kerap dapatkan lewat website resmi di www.apm.org dan juga jurnal yang diberikan kepada kami anggota APM setiap dua bulan sekali.

Informasi yang adekuat yang didapatkan inilah yang membuat saya tidak terlalu “buta” ketika berdiskusi tentang perkembangan Psikosomatik Medis di pertemuan ini karena apa yang saya baca dan dapatkan adalah sama antara psikiater di Amerika dengan saya sendiri. Globalisasi dan kemajuan teknologi informasi sangat berperan dalam hal ini. Tanpa internet rasanya akan sulit mendapatkan informasi yang baik dan cepat seperti sekarang ini. Semoga saja ke depan informasi ini terus bisa diupdate terus sehingga saya yang termasuk jauh dari pusat asalnya ilmu kedokteran psikosomatik bisa mendapatkan langsung ilmunya dan terjaga kekiniannya. Salam Sehat Jiwa
13530183321913210765
Bersama Prof Maria Tiamson-Kassab pengarang buku Practical Guideline of Psychosomatic Medicine (dok pribadi 2012)

Senin, 05 November 2012

Berapakah Tarif Psikiater ?


Banyak pembaca blog saya menanyakan berapakah tarif seorang psikiater saat melakukan konsultasi kepada pasien. Kebanyakan mengira kalau tarif Psikiater di Indonesia dihitung perjam dan tarifnya mahal. Sampai saat ini memang standar tarif jasa medis dokter jiwa alias Psikiater belum diatur oleh organisasi perhimpunan psikiater Indonesia, ini mungkin disebabkan karena kebijakan tarif biasanya mengikuti Rumah Sakit tempat si psikiater bekerja. Itu pun masih bisa dibagi lagi menjadi tarif swasta dan tarif negeri (dilihat dari RS-nya). Tarif RS swasta pun bisa berbeda tergantung Rumah Sakit-nya. Saya pernah bekerja di suatu Rumah Sakit yang mengharuskan semua dokter yang bekerja di sana bertarif sama yaitu Rp.90 ribu. Saat itu saya pernah merasa kebijakan itu adalah tidak adil karena saya biasanya menghabiskan waktu minimal 30 menit saat konsultasi sedangkan dokter spesialis lain biasanya cukup 10-15 menit saja. Pikir-pikir harusnya jasa medis saya sekitar 2x lipat atau setidaknya 1,5 kali lipat dari tarif dokter lain. Tapi apa daya kebijakan RS tidak bisa diganggu gugat.
Tarif jasa psikiater di kebanyakan Rumah Sakit swasta di Indonesia saat ini kebanyakan berkisar antara Rp.100 ribu s.d Rp. 350 ribu tergantung dari “kelas” Rumah Sakit tempat psikiater bekerja. Tarif demikian pun biasanya tidak otomatis menjamin waktu konsultasi yang sama. Ada beberapa psikiater yang sangat ramai pasiennya sehingga paling lama beliau hanya sanggup berbicara dengan pasien paling lama 15 menit. Namun rata-rata kebanyakan psikiater melakukan konsultasi dengan pasien antara 30-60 menit. Beberapa konsultan atau psikiater dengan kekhususan bisa mempunyai tarif jasa konsultasi yang lebih mahal sekitar Rp.200 ribu s.d. Rp. 500 ribu tergantung RS tempatnya bekerja.
Tarif jasa medis konsultasi psikiater sebenarnya relatif murah karena ada beberapa hipnoterapist yang bukan berlatar belakang dokter pun memiliki tarif jasa antara 500 ribu sampai 1 juta rupiah per sesi (paling lama 1 jam). Bahkan pengobatan alternatif sekalipun bisa berjasa lebih dari 500 ribu sekali datang di luar obat-obat herbal yang biasanya disertakan.
Dibandingkan dengan tarif jasa psikiater di Amerika dan Australia bahkan negara tetangga seperti Singapura sekalipun, jasa psikiater di Indonesia cukup murah. Di Amerika jasa psikiater perjam berkisar antara 150 s.d. 250 USD begitu juga di Australia berkisar antara 150 s.d. 250 AUSD. Negara tetangga Singapura berkisar antara 100-200 Singapore Dollar perkonsultasi (biasanya tidak ada psikoterapi karena kendala bahasa).
Semoga informasi tentang tarif ini berguna buat pembaca. Salam Sehat Jiwa.

Kamis, 01 November 2012

CUTI PRAKTEK 12-21 Nov 2012


Kepada Yth 
Pasien Klinik Psikosomatik RS OMNI Alam Sutera

Dengan hormat,

Karena akan mengikuti kursus Psikosomatik Medis di acara Academy of Psychosomatic Medicine di Atlanta, Amerika Serikat tanggal 13-20 November 2012 maka Klinik Psikosomatik akan cuti praktek dari tanggal 12 November s.d. 21 November 2012. Klinik Psikosomatik RS OMNI akan mulai praktek kembali pada tanggal 22 November 2012 jam 17.00-20.00 
Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Atas perhatian dan pengertiannya kami ucapkan terima kasih.

Catatan : Untuk Senin 12 Nov 2012, praktek sore diganti menjadi jam 9-12 siang.

Salam Sehat Jiwa,
Dr.Andri,SpKJ
Kepala Klinik Psikosomatik RS OMNI