Sabtu, 21 September 2013

Pengakuan dunia itu akhirnya didapatkan

Oleh : dr.Andri,SpKJ (Psikiater RS OMNI Alam Sutera)

Tahun 2013 ini memang tahun yang menggembirakan buat saya. Banyak hal-hal baik terjadi pada tahun ini. Menjelang akhir tahun 2013 kebahagiaan saya bertambah lagi dengan adanya berita dari organisasi tempat saya bergabung selama 6 tahun, Academy of Psychosomatic Medicine. Berita itu datang semalam yang mengatakan bahwa aplikasi saya menjadi salah satu anggota fellow dari organisasi tersebut dikabulkan. Potongan surat dari APM itu berbunyi :
Dear Dr. Andri
It is a pleasure to inform you that the APM Fellowship and Awards Committee has approved your application for Fellowship in the Academy of Psychosomatic Medicine. This action reflects recognition by your peers of your abilities, talents and contributions to our profession. We look forward to your continued support of, and active participation in the Academy’s activities.”

Tentunya penantian untuk diakui sebagai anggota fellow ini tidaklah sebentar. Saya sudah mengharapkan hal ini bahkan sejak saya mulai bergabung di tahun 2007. Keinginan untuk diakui oleh organisasi tingkat dunia seperti APM ini telah membuat saya lebih rajin lagi dalam belajar dan mengabdikan ilmu saya di bidang Psikiatri khususnya di bidang Psikosomatik Medis. Hal ini karena persyaratan menjadi Fellow yang diakui tidaklah mudah. Beberapa hal yang perlu dipenuhi adalah seperti yang tertera dalam persyaratan di bawah ini :

CRITERIA FOR ELIGIBILITY
Academy members who manifest additional, active participation as educators, researchers, or administrators in the fields of consultation-liaison psychiatry and psychosomatic medicine. To qualify for consideration as a Fellow, a candidate must:
1. Be a member in good standing of the Academy for five years and have completed a training program three years prior to election to Fellowship. (If APM member prior to 2004, must have been a member in good standing for a period of three years.)
2. Have attended at least one APM Annual Meeting in the last three years prior to applying for Fellowship.
3. Have received certification in Psychosomatic Medicine, or their country’s equivalent, if applicable. (Exceptions will be considered on a case-by-case basis.)
4. Show excellence in at least four of the five areas (I–V) outlined on the reverse as demonstrated by C.V. and other documentation.
5. Be sponsored by two Academy Fellows who must send a letter of recommendation on your behalf to the APM Fellowship Committee.
6. Be approved by the Fellowship Committee and by the Executive Council.
7. Submit a copy of your C.V. with this application, plus copies of title pages or
table of contents for journal articles, title pages for books, and letters of appointment for society and administrative offices.

In a letter to the Academy Fellowship Committee, please describe your activities
in each of the following areas.
I. Teaching
1. Undergraduate (medical school) education programs
2. Graduate (residency and fellowship) education programs
3. Continuing medical education or other medically related teaching
4. Supervision at the graduate or postgraduate level
II. Administration
1. Administrative responsibilities for consultation-liaison services
2. Special liaison activities
3. Other administrative positions related to consultation-liaison or psychosomatic
medicine
III. Scientific Activity
1. Recent publications in consultation-liaison psychiatry, psychosomatic
medicine, or related areas
2. Recent presentations in these areas at regional or national meetings
3. Grants in these areas
IV. Society Memberships and Activities
1. List memberships and activities
2. Committee assignments in these organizations
3. Offices or other positions held in these organizations
V. Awards
Any awards for teaching, administration, research, or service in consultationliaison psychiatry and psychosomatic medicine

Saya beruntung karena para senior dan guru-guru saya sangat mendukung saya dalam pencapaian ini. Sejak saya lulus fokus saya untuk menjadi psikiater yang mengkhususkan diri di bidang Psikosomatik Medis dan Consultation-Liaison Psychiatry mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Saya diberikan banyak kesempatan untuk berpresentasi dan memaparkan apa yang saya pelajari di bidang ini kepada teman-teman sejawat semua. Kesempatan juga diberikan untuk berkecimpung di organisasi profesi oleh para senior-senior saya.

Hal ini tentunya mempunyai dampak sangat besar dalam perjalanan karier saya sehingga saya bisa memenuhi 5 kriteria yang disyaratkan di atas. Selain itu juga perkenalan dengan berbagai ahli psikiatri psikosomatik medis dunia khususnya yang berasal dari Amerika Serikat memberikan pandangan yang lebih luas lagi tentang bagaimana mengembangkan diri ke depan dan bagaimana pula mengembangkan keilmuan ini. Saya ingat sekali saat meminta rekomendasi dari berbagai Profesor terkemuka di bidang ini di Amerika Serikat,ternyata ada dua orang profesor terkemuka dari Robert Boland,MD dari Brown University dan Theodore A.Stern dari Massachusetts General Hospital berkenan memberikan rekomendasi sehingga menjadi lengkap aplikasi saya.

Saya akan pergi mengikuti upacara penyerahan medali dan sertifikat pengakuan ini di Tucson, Arizona pada 15 November 2013 dalam rangkaian 60th Annual Meeting of Academy of Psychosomatic Medicine. Semoga pencapaian ini menjadi sesuatu yang berguna untuk perkembangan psikiatri di Indonesia khususnya di bidang Psikosomatik Medis dan Consultation-Liaison Psychiatry.  Terima kasih saya ucapkan buat guru-guru dan senior-senior serta rekan sejawat saya dan tentunya tidak lupa untuk pasien-pasien saya yang telah mempercayakan kesehatannya pada saya. Salam Sehat Jiwa

Selasa, 03 September 2013

Informasi Pendaftaran

Klinik Psikosomatik RS OMNI Alam Sutera buka praktek setiap hari dari Senin s.d Sabtu (keculi waktu cuti atau ada perubahan tiba-tiba yang akan diinfokan) dengan waktu praktek yang telah ditentukan seperti terpampang di header blog ini. 
Agar lebih memberikan pelayanan yang baik dan maksimal maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pasien dan calon pasien : 

Praktek Sore (Senin-Jumat : 17.00-20.00)
Pasien dibatasi maksimal 10 pasien saja setiap praktek.Pasien yang menelpon untuk mendaftar tidak otomatis dimasukkan menjadi pasien yang terdaftar hari itu, kedatangan tetap diharapkan untuk mendapatkan nomor antrian. Jika ternyata hari itu sudah terdaftar 10 pasien maka pendaftaran ditutup (tidak tergantung jam) dan walaupun sudah mendaftar lewat telepon, pasien akan diinformasikan untuk datang keesokan harinya (atau di waktu yang pasien bisa).
Tips : Datanglah lebih awal sebelum jam 18.00 agar mendapatkan nomor antrian awal

Praktek Pagi (Selasa, Kamis dan Sabtu 09.00-12.00)
Praktek pagi dibatasi jumlah pasiennya oleh waktu pendaftaran. Jika mendaftar sebelum jam 12 maka pasien akan dilayani. Pendaftaran ditutup setelah jam 12 siang. Pasien yang datang setelah jam 12 tidak akan dilayani pada jam praktek tersebut dan dialihkan ke sore harinya atau di mana hari yang menurut pasien bisa. 

Waktu Konsultasi Berkisar antara 20-35 menit/pasien  

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih
dr.Andri,SpKJ
Kepala Klinik Psikosomatik RS OMNI 


Ketika Perempuan Alami Psikosomatik

Ketika Perempuan Alami Psikosomatik
Oleh : Dr.Andri,SpKJ (Klinik Psikosomatik RS OMNI Alam Sutera, Serpong)
Jika melihat pada statistik tentang kemungkinan gangguan jiwa terutama depresi pada perempuan maka sebenarnya kondisi gangguan depresi lebih akan sering terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki. Angka kejadiannya bisa mencapai dua kali lipat dibandingkan pada laki-laki. Berbagai macam faktor bisa menjadi sebab tingginya angka depresi pada perempuan dibandingkan laki-laki. Faktor hormonal juga turut berpengaruh.
Sebagai salah satu diagnosis dasar dari keluhan psikosomatik, depresi dan begitu juga gangguan cemas sering kali pada perempuan terjadi namun tidak disadari. Ketika seorang mengalami gejala psikosomatik sebagai “ungkapan” depresinya, seperti kebanyakan pasien psikosomatik lainny, mereka akan lebih memilih untuk berobat ke dokter umum atau spesialis non-psikiater daripada ke psikiater. Hal ini tentunya sangat perlu menjadi perhatian karena sering kali pula perempuan tidak memilih berobat dibandingkan laki-laki.
Di pengalaman klinis menangani kasus-kasus psikosomatik baik pada laki-laki maupun perempuan, saya ingin sedikit berbagi beberapa hal yang mungkin berhubungan dan menjadi khas perempuan yang mengalami psikosomatik. Tentunya hal ini bukan bersifat mutlak untuk semua perempuan, tetapi lebih banyak memang terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki.

A. Menstruasi
Perempuan usia subur pasti mengalami hal ini. Menstruasi yang terjadi setiap bulan (walaupun pada kenyataannya terjadi bervariasi) merupakan pertanda bahwa dia adalah seorang perempuan subur yang bisa hamil. Walaupun sudah menjadi rutinitasnya namun sering kali menstruasi sangat berhubungan erat dengan gangguan pada suasana perasaan mental emosional. Tidak heran pada kriteria diagnosis gangguan jiwa dari Amerika Serikat yang baru terbit Mei 2013 lalu, gangguan suasana perasaan akibat menstruasi (PreMenstrual Disforik Disorder/PMDD) dimasukkan ke dalam group depresi.
Berhubungan dengan keluhan psikosomatik, pasien perempuan yang mengalami gejala psikosomatik karena kondisi gangguan cemas atau depresinya biasanya mempunyai masalah terkait dengan menstruasinya. Sebelum menstruasi biasanya kondisi kejiwaan pasien lebih tidak nyaman. Pada saat pengobatan terjadi juga sering kali saat menjelang menstruasi pasien kembali mengalami sedikit gejala yang tidak nyaman. Inilah yang membedakan pasien psikosomatik laki-laki dan perempuan, perempuan perlu beradaptasi dengan kondisi menstruasinya yang walaupun normal sering kali menimbulkan masalah pada perasaan pasien perempuan. Hal inilah yang kadang membuat gejala psikosomatiknya sering kali tampak up and down pada perempuan dikarenakan gejala menstruasi sendiri banyak ditandai dengan gejala fisik.

b.      B. Dukungan Pasangan
Tidak mudah menjadi pasien psikosomatik karena sulitnya menjelaskan tentang apa yang terjadi pada pasien psikosomatik dan bagaimana gejalanya. Pasien sering kali sulit menjelaskan hal yang terjadi padanya karena dari pemeriksaan klinis medis dan laboratorium penunjang semuanya normal. Dokter pun tidak semuanya bisa memahami masalah terkait dengan kondisi psikosomatik kecuali yang benar-benar memahaminya seperti psikiater.
Kesulitan menjelaskan kondisi sakit inilah yang kadang membuat pasien psikosomatik menghadapi kondisinya sendiri tanpa dukungan orang yang cukup memahami dirinya. Pasien perempuan biasanya lebih sulit lagi karena pasangan terdekatnya atau suami sering kali tidak bisa menerima konsep psikosomatik sebagai sakit yang dialami pasangannya. Sering kali dengan mudah suami meminta istrinya untuk lebih berpikir positif atau berpikir yang relaks tanpa bisa berempati lebih dulu tentang apa yang dialami istrinya.
Pada prakteknya memang saya melihat dalam kehidupan praktek sehari-hari, pasien perempuan lebih sulit mendapatkan dukungan suami daripada pasien laki-laki mendapatkan dukungan istri.

c.       C.Peran Multipel
Perempuan sering memerankan peran ganda atau bahkan multipel dalam keluarga. Sering kali mereka menjadi perempuan yang juga mencari nafkah untuk keluarga selain sebagai istri dan ibu. Kondisi ini tentunya menimbulkan tekanan kehidupan sendiri. Banyak ibu yang kemudian juga menjadi rentan terhadap stress karena hal tersebut datang setiap hari dengan berbagai macam bentuknya. Ini bukan berarti laki-laki juga tidak stress terhadap masalah kehidupan dan tugas yang diemban, namun kerentanan perempuan lebih besar daripada laki-laki dari konteks ini.


Demikian beberapa hal yang saya bisa berikan kepada pembaca tentang apa yang membedakan perempuan dari laki-laki ketika mengalami gangguan psikosomatik. Semoga berguna. Salam Sehat Jiwa.