Minggu, 13 Oktober 2019

Film JOKER Tidak Berpihak Pada Pasien Gangguan Jiwa!

Image result for joker pictures
JOKER (Sumber gambar : joker-trailer.jpg https://variety.com/2019/film/reviews/joker-review-joaquin-phoenix-todd-phillips-1203317033/)

Entah karena saya terpengaruh dengan teman-teman yang mengatakan film JOKER ini "thriller psychology" atau gara-gara iklan BPJS yang menggunakan ikon JOKER dan malah kena somasi, saya jadi penasaran dan akhirnya menonton film ini. Setelah menonton saya kecewa, lagi-lagi Hollywood menempatkan pasien gangguan jiwa berpotensi jadi penjahat!.
Ada adegan saat Arthur berkunjung ke Rumah Sakit Jiwa tempat ibunya dulu dirawat, dia tanya ke petugas "Apakah semua pasien ini melakukan kejahatan?". Seolah-olah ingin menegaskan kembali bahwa orang dengan gangguan jiwa berat biasa melakukan kejahatan.
Delusi atau waham yang dialami oleh Arthur itu lebih dominan memang mengarah ke psikotik. Tapi apakah dia itu mengalami skizofrenia? Tidak tahu juga, gambaran klinisnya tidak jelas. Hanya dramatisasinya yang jelas, namanya jg FILM.
Anggap saja deh si Arthur itu Skizofrenia, dan kita jadi takut kalau orang skizofrenia bisa jadi jahat begitu. Benarkah demikian kenyataannya?
Media sering mengemukakan informasi kalau pasien skizofrenia itu berkaitan dengan perilaku kekerasan, kenyataannya malah sebaliknya. Pasien skizofrenia lebih rentan menjadi korban kekerasan bahkan sampai 14 kali lipat.
Mari kita lihat penelitian :

In public perception, schizophrenia is often associated with violence. This view is reinforced each time there are media reports of violent acts by purported mentally ill persons.
Persons with schizophrenia are undoubtedly at increased risk of becoming victims of violence in the community setting, with risks up to 14 times the rate of being victimized compared with being arrested as a perpetrator (Schizophr Bull. 2011 Sep; 37(5): 877–878.)

Jadi sebenarnya kalau belakangan ini kita jadi "hype" karena film ini dan akhirnya banyak komentar yang berkeliaran di media sosial terkait film ini. Saya cuma ingin mengatakan setelah menonton film ini kalau "Film JOKER Tidak Berpihak Pasien Gangguan Jiwa!"

Salam Sehat Jiwa (Twitter : @mbahndi)

Tidak ada komentar: