Selasa, 15 Oktober 2019

Pemahaman Gangguan Jiwa Yang Kurang, Hambat Terapinya

Ilustrasi Depresi (dok.pribadi)
Pemahaman masalah gangguan psikiatri yg masih kurang membuat masalah dalam terapinya. Anggapan bahwa gangguan psikiatri semuanya pasti bisa sembuh dengan meningkatkan ibadah adalah salah satu hambatan orang yg mengalami gejala gangguan jiwa untuk menemui psikiater/psikolog. Hal ini ditambah lagi dengan masih khawatirnya kebanyakan orang dengan terapi psikiater yang dianggap membuat ketergantungan dan sulit dilepaskan. Ada pula yang menganggap bahwa pengobatan ke psikiater atau psikolog mahal dan lama sembuhnya sehingga memerlukan dana yang besar. Hal ini tentunya tidak sepenuhnya benar apalagi saat ini tersedia pelayanan psikiatri yang ditanggung BPJS di berbagai rumah sakit di Indonesia. 

Peran Dukungan Keluarga Sering kali keluarga dekat tidak memahami saat ada satu anggota keluarganya mengalami gejala gangguan jiwa. Mereka yang mengalami gejala gangguan jiwa sering kali tidak didukung saat mengutarakan pendapatnya untuk menemui psikolog atau psikiater. Keluarga malah kebingungan dan menanyakan mengapa menemui psikiater "Memangnya kamu sudah gila?" itu hal yang kerap ditemukan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Itulah mengapa saat ada kampanye dari WHO terkait Hari Kesehatan beberapa tahun yang lalu dengan tema Depression : Let’s Talk, saya pernah membahas, selain pasien depresinya diminta untuk mau bicara terkait keadaannya, orang yg mendengarkannya juga harus memahami apa itu depresi. Jika tidak memahami, maka kebanyakan orang akan memberikan “premature advice”, saran yg terlalu dini dan menggampangkan situasi pasien. Pasien biasanya akan lebih banyak diminta untuk tidak berlebihan dalam menghadapi perasaannya dan banyak bersabar. Banyak juga yang menyarankannya untuk memperkuat iman karena dianggap masalah kejiwaan adalah masalah kurangnya iman.

Banyak Faktor Penyebab Gangguan Jiwa
Penyebab gangguan jiwa memang tidak hanya satu faktor. Tidak seperti gangguan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri, gangguan jiwa tidak disebabkan oleh virus atau bakteri tertentu. Penyebabnya bisa datang dari faktor biologi (faktor genetik), faktor psikologi dan sosial lingkungan. Sehingga pendekatan terapinya pun harus mencakup ketiga faktor tersebut. Satu yang perlu diingat setiap orang adalah setiap orang dengan pengalaman dan faktor bawaan genetiknya akan mempunyai perbedaan dalam memandang suatu permasalahan, termasuk bagaimana cara mereka mengatasi stres dlm kehidupan sehari-hari. Tidak heran walaupun sama-sama mengalami gangguan jiwa, setiap orang bisa mengalami perbedaan dalam gambaran klinis dan pendekatan terapinya nanti. Semoga artikel singkat ini bisa membantu. Salam Sehat Jiwa. Listening Without Judging is One Of The Best Way to Give Our Support to Depressed Patients (ANDRI)

Tidak ada komentar: