Minggu, 05 Januari 2020

Salah Kaprah Pengobatan Gangguan Jiwa : Amfetamin BUKAN Obat BIPOLAR !!!



Adderall salah satu obat yang mengandung amphetamines digunakan di USA dan disetujui oleh FDA di sana sebagai obat untuk ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) jadi BUKAN obat untuk Gangguan Bipolar ya saudara-saudara!

Obat ini cukup sering digunakan di Amerika Serikat sebagai obat untuk Attention Deficit Disorder juga, bukan cuma untuk anak-anak tapi juga orang dewasa. Obat ini Tidak Tersedia di Indonesia. Di Indonesia pasien ADHD/ADD menggunakan Ritalin/Concerta/Prohiper yg mengandung Methylphenidate.

Saat praktek saya banyak menemui pasien-pasien yg mencoba mengobati gejala gangguan jiwanya sendiri dengan menyalahgunakan Alkohol dan zat terlarang di Indonesia seperti Amfetamine yg terkandung dalam sabu, ada jg yg menggunakan obat dokter seperti benzodiazepine tp tanpa konsul ke dokter, beli sndiri.

Pasien saya juga ada yg pernah menggunakan Ganja untuk mendapatkan ketenangan. Gejala gangguan jiwa memang banyak dialami tapi tidak serta merta membuat orang mau datang berobat ke dokter jiwa. Stigma dan rasa malu membuat hambatan pengobatan, akhirnya ada yg berani coba2 jd dokter.

Alkohol sebagai salah satu cara untuk mengatasi cemas, membantu tidur, membuat relaks sudah sejak lama dikenal. Lihat saja film-film Indonesia jadul yang ada adegan orang mabok untuk melupakan masalah. Namun penyalahgunaan alkohol yang berat bisa menimbulkan banyak masalah kesehatan dan kejiwaan.

Sabu, Ekstasi, Kokain adlh gol stimulan. Sabu dan Ekstasi mengandung amfetamin yg mempunyai dampak stimulasi susunan saraf pusat, ada rasa euforia, sangat bersemangat, membuat kemampuan seks bertambah, memacu kerja yg sering jadi alasan banyak orang menggunakannya.

Jangan menggunakan narkotika, alkohol, zat stimulan dan narkotika lainnya untuk mengatasi gejala gangguan jiwa. Berobatlah ke dokter jiwa jika mengalami gejala gangguan jiwa yg sampai mengganggu kualitas hidup. Semakin cepat tata laksana semakin baik harapan sembuhnya.

Sumber : Twitter @mbahndi
YouTube : Andri Psikosomatik https://youtu.be/wGLj-veQFY4

Tidak ada komentar: